Xanana Gusmão Unik Tapi Juga Kontroversial
- Robin Dos Santos
- Nov 6, 2016
- 2 min read
Opini
CAILØR MEDIA
***************

Xanana Gusmão cukup di kenal di Asia, seperti Indonesia. Sampai-sampai beliau tiba-tiba muncul lagi di pentas Akademi Asia yang digelar salah satu televisi Indonesia, Indosiar.
Publik Timor-Leste mungkin saja ada yang senang dengan kehadirannya yang secara rahasia, tetapi ada juga yang mungkin membuat pertanyaan. Kenapa harus Xanana yang hadir di Indosiar, bukankah Anito Matos, (salah satu senior artis Timor-Leste) belum cukup. Karena melalui beberapa media sosial, si Anito ini juga bikin sensasi, dia tiba-tiba hadir dengan sendiri.
Anito pun menjadi bahan olok-olokan lucu dan manganti atmosfer malam itu. Dengan postur tubuh yang kecil dan pendek menjadi target. Tetapi ia juga dikenal cukup nakal kerjain orang di Timor Leste. Selain musisi, MC dan menguasai empat bahkan lima bahasa memiliki mental panggung juga, dan ia cepat akrab dengan artis Indonesia.
Tiba-tiba Xanana Gusmão muncul sebagai penonton. Di Timor Leste, diskusi-diskusi kopi pagi bukannya tentang Maria Victoria dengan kawan-kawannya namun Xanana Gusmão.
Secara jujur, saya tidak begitu tahu sosok seorang Xanana dari zaman ke zaman. Mulai dari memimpin gerilya, tahanan politik orde baru, menjadi presiden RDTL, perdana mentri, mentri dan masih menjadi boss partai yaitu CNRT.
Di Timor Leste, sosoknya dikenal sangat akrab dengan masyarakat. Kadang beliau harus turun ke jalan melakukan gladi bersih.Dengan celana pendek, kotor tetapi pamornya masih mendominasi semua institusi politik di RDTL.
Era kepemimpinan Xanana Gusmão, Mari Alkatiri adalah lawan politiknya. Kadang Alkatiri berbicara pada media bahwa Xanana itu tidak membikin konstitusi, dia hanya menjalankannya. Setelah beberapa tahun berlalu, mereka dengan sadar melupakan politik pro dan kontra, Kini giliran presiden Taur Matan Ruak mengkritik Xanana dan Alkatiri di gedung parlamen Nasional yang cukup mengegerkan penduduk awam dan juga para politisi.
Ketika Presiden Matan Ruak melakukan lawatanya ke laur negeri untuk merundigkan hubungan bilateral, Xanana Gusmão justru mempersiapkan diri untuk terbang ke Jakarta.
Kita tahu, perang memecahkan tatanan lama, namun seni mempertemukan generasi baru. Generasi biru adalah masa depan negeri ini. Xanana tidak hanya hadir untuk tujuan politik tertentu. Sebagai manusia beliau juga memiliki suka dan rasa, walaupun musiknya Dangdut tetapi yang dinyanyikan adalah putra-putri Timor-Leste. Viva Timor-Leste.
https://kisahtimortimur.wordpress.com/2015/03/23/pertemuan-pertemuan-historik-mario-carrascalao-dan-xanana/
Comments